Mengetahui apa saja izin ekspor dan syarat ekspor adalah suatu keharusan terutama bagi Anda yang baru menjadi eksportir pemula.
Seorang eksportir baik yang sudah berpengalaman ataupun yang masih pemula ketika akan melakukan kegiatan ekspor pasti akan mengurus berbagai macam hal seperti dokumen izin ekspor ketika melakukan proses permohonan izin ekspor.
Berbagai macam jenis izin ekspor dan syarat ekspor ini pada umumnya telah ditentukan dalam regulasi pemerintah sama seperti pajak ekspor yang juga sudah ditentukan sejak awal oleh pemerintah.
Oleh karena itu kita diharapkan sebelum melakukan kegiatan ekspor untuk mengetahui secara baik semua izin ekspor hukum yang berlaku agar kita dapat mengikuti kepatuhan hukum dalam ekspor.
Dalam artikel ini beberapa jenis izin ekspor serta syarat ekspor yang wajib diketahui oleh eksportir pemula untuk meningkatkan keberhasilan dalam mendapatkan izin ekspor ketika mengajukan permohonan izin ekspor.
Izin Ekspor
Secara umum izin ekspor itu adalah sama namun yang membedakan adalah prosedur permohonan izinnya karena prosedur tersebut dibedakan tergantung dari Anda termasuk sebagai jenis eksportir yang seperti apa.
Secara umum izin ekspor dapat dibedakan menjadi dua yaitu izin ekspor untuk eksportir produsen dan izin ekspor untuk eksportir bukan produsen. Berikut akan dijelaskan perbedaan persyaratan izin ekspor untuk setiap jenis eksportir.
1. Eksportir Produsen
Eksportir produsen secara singkat dapat dijelaskan sebagai eksportir yang memproduksi sendiri komoditas yang hendak dia ekspor.
Secara umum regulasi ekspor atau peraturan ekspor negara yang dibuat untuk eksportir produsen sedikit lebih ketat dibandingkan peraturan ekspor untuk eksportir non-produsen. Terutama jika produk-produk yang mereka produksi adalah produk yang dianggap pemerintah sebagai produk yang penting.
Apabila pemerintah merasa produk tersebut penting bagi kebaikan kebanyakan masyarakat maka kemungkinan besar izin ekspor akan sangat sulit didapatkan dan permohonan kemungkinan besar akan ditolak.
2. Eksportir Non-Produsen
Eksportir non-produsen pada umumnya adalah eksportir yang menjual atau melakukan ekspor atas barang atau komoditas dari pihak atau perusahaan lain.
Secara umum dapat dibilang regulasi ekspor untuk eksportir non-produsen sedikit lebih longgar dibanding eksportir produsen. namun apabila eksportir non-produsen juga melakukan ekspor terhadap komoditas yang diregulasi pemerintah maka izin ekspor tetap akan sulit untuk didapatkan. Konsekuensi pelanggaran izin ekspor bisa hingga mencapai hukum pidana dan di penjara.
Persyaratan Izin Ekspor
Seperti yang telah disebutkan diatas, pengajuan izin ekspor sedikit berbeda antara eksportir produsen dan eksportir non-produsen. Perbedaan tersebut adalah dokumen yang harus disediakan oleh eksportir ketika mereka hendak mengajukan permohonan izin ekspor.
Berikut adalah syarat ekspor bagi mereka yang hendak mengajukan izin ekspor untuk eksportir Produsen :
- Mengisi formulir isian yang telah disediakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan di pemerintah daerah setempat dan instansi pemerintah terkait lainnya.
- Memiliki Izin usaha Industri yang masih berlaku.
- Memiliki Nomor induk wajib pajak (NPWP).
- Memberikan laporan realisasi ekspor kepada dinas perindustrian dan perdagangan atau instansi dan pejabat yang telah ditunjuk secara berkala setiap tiga bulan sekali yang telah disahkan oleh bank devisa dengan melampirkan surat pernyataan meliputi surat pernyataan tidak terlibat tunggakan pajak, tidak terlibat tunggakan perbankan dan tidak terlibat masalah pematuhan peraturan ekspor atau masalah kepabeanan.
Sementara apabila Anda adalah eksportir non-produsen, maka berikut adalah dokumen yang harus siapakan :
- Mengisi formulir isian yang telah disediakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan di pemerintah daerah setempat dan instansi pemerintah terkait lainnya.
- Memiliki surat izin usaha perdagangan.
- Memiliki Nomor induk wajib pajak (NPWP).
- Memberikan laporan realisasi ekspor kepada dinas perindustrian dan perdagangan atau instansi dan pejabat yang telah ditunjuk secara berkala setiap tiga bulan sekali yang telah disahkan oleh bank devisa dengan melampirkan surat pernyataan meliputi surat pernyataan tidak terlibat tunggakan pajak, tidak terlibat tunggakan perbankan dan tidak terlibat masalah pematuhan peraturan ekspor atau masalah kepabeanan.
Aspek Hukum dalam Izin Ekspor
Ada banyak sekali tantangan dalam mendapatkan izin ekspor, namun meskipun begitu Anda diharapkan untuk tetap taat dan tidak melakukan pelanggaran hukum. Ketaatan hukum dalam kegiatan ekspor sangatlah penting. Hal ini dikarenakan apabila Anda ketahuan tidak mengikut atau melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka ada resiko dimana izin usaha Anda dapat dicabut.
Bayangkan saja Anda sudah susah payah menggunakan modal usaha untuk membangun usaha Anda namun harus ditutup bahkan beresiko masuk penjara karena tidak mematuhi regulasi yang telah ditentukan.
Regulasi dan Peraturan Ekspor
Selain dari peraturan dan regulasi ekspor domestik, Anda juga jangan lupa untuk mengetahui tentang hukum internasional dalam ekspor. Izin ekspor dan perdagangan internasional adalah dua hal yang harus Anda pelajari dan ketahui dengan baik sehingga Anda tidak mengalami kendala ketika hendak melakukan kegiatan ekspor ke luar negeri.
Hal ini dikarenakan setiap lembaga pemerintah memiliki peran yang penting dalam mengatur komoditas ekspor baik itu lembaga dalam negeri maupun luar negeri. Jangan lupa bahwa setiap negara memiliki kepentingannya masing-masing oleh karena itu peraturan satu negara dengan yang lain bisa berbeda jauh.
Tantangan dan Keberhasilan Mendapatkan Izin Ekspor
Dalam praktiknya ada banyak sekali tantangan untuk mendapatkan izin ekspor baik itu sebagai seorang eksportir pemula maupun sebagai eksportir yang sudah berpengalaman.
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia sempat dihebohkan dengan kasus ekspor CPO yang dilakukan oleh beberapa produsen CPO besar di Indonesia. Kasus tersebut adalah salah satu contoh betapa sulitnya mendapatkan izin ekspor dan konsekuensi yang didapatkan apabila melakukan pelanggaran terhadap regulasi ekspor yang berlaku.
Bagi Anda yang tidak ingat pada tahun 2020 hingga 2022 Indonesia sedang diterpa oleh pandemi Covid-19 dan untuk menjaga kestabilan ekonomi serta kebutuhan minyak goreng dalam negeri, pemerintah memberlakukan berbagai peraturan untuk memperketat ekspor minyak goreng. Pada masa ini sangatlah sulit untuk mendapatkan izin ekspor terhadap produk minyak goreng.
Namun beberapa perusahaan industri besar melakukan hal-hal yang melanggar hukum untuk mendapatkan izin ekspor tersebut dan akibatnya para petinggi perusahaan tersebut dipenjara dan dihukum secara pidana. Ini adalah salah satu contoh kasus yang menunjukan pentingnya izin ekspor serta tantangan dan konsekuensi yang timbul apabila kita melakukan pelanggaran hukum ekspor.
Kesimpulan
Dari artikel ini serta contoh kasus yang telah dipaparkan Anda tentunya sudah mengetahui betapa pentingnya izin dan memenuhi semua syarat yang dibutuhkan dalam bisnis ekspor. Sebagai seorang eksportir baik itu pemula ataupun yang sudah berpengalaman, Anda harus memastikan Anda mengikuti dan mematuhi semua peraturan ekspor yang berlaku baik itu peraturan ekspor domestik maupun internasional.
Pastikan setelah Anda mendapatkan izin ekspor, Anda dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan Anda. Saat ini sudah banyak sekali jasa-jasa order fulfillment Indonesia yang dapat Anda manfaatkan seperti jasa yang disediakan oleh Locad. Hal ini dikarenakan mendapatkan izin ekspor bukanlah hal yang mudah dan sekali Anda mendapatkan izin tersebut Anda harus memastikan bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar.
