Ekspor adalah motor penggerak ekonomi Thailand, yang terbukti dengan total ekspor barang mencapai US$287 miliar pada tahun 2022, meningkat dari US$272 miliar pada tahun sebelumnya. Dalam konteks ini, memahami regulasi ekspor di Thailand menjadi esensial bagi pebisnis yang ingin menjajaki pasar ekspor ini. Thailand telah mengadopsi Nomenklatur Tarif Harmonis ASEAN (AHTN), suatu sistem yang terdiri dari delapan digit, sejak tahun 2007, yang selaras dengan data dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Tugas dan Tarif
Penting untuk memahami bahwa Thailand mengadopsi versi WCO 2017 dan AHTN yang direkomendasikan oleh Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO). Negara ini juga mengikuti Protokol ASEAN yang mengatur Implementasi Nomenklatur Tarif Harmonis ASEAN untuk menyelaraskan nomenklatur tarifnya dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sekretariat Organisasi Kepabeanan Dunia telah menciptakan Tabel Korelasi untuk tahun 2017 hingga 2022, yang bisa membantu dalam memahami struktur tarif yang berlaku.
Regulasi dan Hukum
Terdapat hukum khusus yang mengatur ekspor dan barang ganda penggunaan di Thailand. Undang-undang ini dikenal sebagai Trade Control on Weapons of Mass Destruction Related Items Act B.E. 2562 (2019), atau yang dikenal sebagai “WMD Act“, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2020.
Regulasi ini berfokus pada kontrol ekspor barang-barang dual-use (DUIs), yaitu barang, perangkat lunak, dan teknologi yang memiliki aplikasi sipil dan/atau militer. Pemerintah Thailand bahkan telah merumuskan regulasi baru untuk mengontrol ekspor barang-barang dual-use sesuai dengan persyaratan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang merupakan bagian dari perkembangan regulasi ekspor yang telah berlangsung sejak tahun 2008.
Kontrol dan Prosedur Kepabeanan
Di Thailand, prosedur kepabeanan dimulai dengan pengisian formulir entri yang harus dilakukan oleh eksportir atau agen bea cukai berlisensi. Formulir ini mencakup rincian tentang barang, jumlah, dan nilai barang. Setelah barang tiba di Thailand, mereka harus disimpan di gudang bea cukai sementara menunggu pemeriksaan dan pelunasan tugas dan biaya penyimpanan.
1. Pengisian Formulir Entri
Formulir entri adalah dokumen penting yang mencakup rincian tentang barang yang diekspor. Dokumen ini harus diisi dengan benar untuk memastikan bahwa semua informasi disediakan sesuai dengan persyaratan hukum dan regulasi Thailand. Formulir entri harus diserahkan ke otoritas bea cukai segera setelah barang tiba di gudang bea cukai.
2. Penyimpanan Barang di Gudang Bea Cukai
Setelah barang tiba di Thailand, mereka harus disimpan di gudang bea cukai sementara menunggu proses pemeriksaan dan pelunasan tugas dan biaya penyimpanan. Ini adalah tahap penting dalam proses ekspor karena ini memastikan bahwa semua barang mematuhi standar dan regulasi Thailand.
3. Pelunasan Tugas dan Biaya Penyimpanan
Sebelum barang dapat diambil dari gudang bea cukai, semua tugas dan biaya penyimpanan harus dibayar. Ini mencakup tugas impor, PPN, dan biaya penyimpanan lainnya yang mungkin berlaku. Pelunasan tugas dan biaya penyimpanan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa barang dapat diambil dan diproses lebih lanjut untuk pengiriman ke tujuan akhir.
Skema Insentif Kepabeanan
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam berbisnis ekspor di Thailand adalah berbagai skema insentif kepabeanan yang ditawarkan oleh pemerintah Thailand. Skema-skema ini bertujuan untuk mendukung produksi ekspor dan meningkatkan daya saing produk terlaris Thailand di pasar internasional.
Beberapa di antaranya termasuk pembebasan atau pengurangan tugas impor untuk bahan baku yang digunakan dalam produksi untuk ekspor. Ini adalah langkah yang sangat positif bagi bisnis ekspor, karena dapat membantu mengurangi biaya produksi dan membuat produk Thailand lebih kompetitif di pasar global.
Namun, penting untuk diingat bahwa skema insentif kepabeanan ini biasanya memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh bisnis yang ingin mengambil manfaat darinya. Oleh karena itu, bisnis ekspor di Thailand perlu memahami dengan baik regulasi dan persyaratan yang berlaku untuk setiap skema insentif kepabeanan yang mereka inginkan agar dapat mengoptimalkan manfaatnya.
Pelanggaran dan Sanksi
Saat berbisnis ekspor di Thailand, kepatuhan terhadap regulasi kepabeanan dan hukum yang berlaku sangat penting. Thailand memiliki sistem hukum yang ketat terkait dengan ekspor dan impor, dan pelanggaran terhadap regulasi ini dapat mengakibatkan sanksi yang serius. Sanksi tersebut dapat mencakup denda yang signifikan, penyitaan barang, dan dalam kasus pelanggaran yang sangat serius, bahkan penjara.
Oleh karena itu, bisnis yang beroperasi di pasar ekspor Thailand harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan persyaratan kepabeanan dengan seksama. Untuk memastikan kepatuhan ini, bisa sangat bermanfaat untuk bekerja sama dengan mitra lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang regulasi ekspor Thailand.
Locad dalam Ekspor Thailand
Dalam dunia bisnis ekspor yang semakin kompleks, memiliki mitra yang dapat membantu Anda menavigasi peraturan dan prosedur ekspor di negara tujuan Anda adalah aset berharga. Locad adalah solusi cross-border fulfillment yang dapat membantu bisnis Indonesia dalam menjalani proses ekspor ke fulfillment Thailand dengan lebih lancar dan efisien.
1. Navigasi Regulasi Ekspor Thailand
Thailand memiliki regulasi ekspor yang ketat, dan memahami dan mematuhi regulasi ini adalah hal yang sangat penting. Locad memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam regulasi ekspor dan bea cukai Thailand yang dapat membantu bisnis Indonesia dalam memahami persyaratan dan prosedur yang berlaku. Ini mencakup bantuan dalam pengisian formulir entri, pelunasan tugas dan biaya penyimpanan, serta berbagai proses kepabeanan lainnya. Dengan dukungan dari Locad, bisnis Anda dapat menghindari masalah potensial dan memastikan bahwa ekspor Anda berjalan lancar.
2. Memfasilitasi Proses Ekspor Lintas Batas
Locad memiliki platform teknologi canggih yang memungkinkan integrasi yang mulus dengan sistem logistik dan kepabeanan di Thailand. Ini membantu bisnis Indonesia dalam memfasilitasi proses ekspor lintas batas dengan lebih efisien. Dari persiapan dokumen ekspor hingga pelacakan pengiriman real-time, hingga pengelolaan gudang dan pengiriman akhir ke pelanggan, Locad menyediakan solusi yang komprehensif.
3. Dukungan Ekspor Thailand
Locad juga menawarkan dukungan ekspor yang kuat melalui akses ke jaringan logistik yang luas, termasuk gudang, pengangkut, dan penyedia layanan lainnya yang penting untuk suksesnya operasi ekspor. Dengan dukungan dari Locad, bisnis Indonesia dapat memanfaatkan peluang ekspor di marketplace Thailand dengan lebih baik dan memaksimalkan potensi pasar ekspor ini.
Dalam dunia bisnis global yang kompetitif, memiliki mitra yang dapat membantu Anda mengatasi tantangan logistik dan regulasi ekspor adalah kunci kesuksesan. Locad telah membuktikan diri sebagai mitra yang andal dalam memfasilitasi ekspansi bisnis Indonesia ke pasar Thailand yang menjanjikan. Dengan layanan dan dukungan yang komprehensif, Locad dapat membantu bisnis Anda meraih kesuksesan dalam perdagangan internasional.
Kesimpulan
Regulasi ekspor di Thailand mencakup berbagai aspek dari tugas dan tarif, hukum dan regulasi, hingga prosedur kepabeanan dan skema insentif kepabeanan. Memahami dan mematuhi regulasi ini adalah kunci sukses untuk melakukan ekspor ke Thailand. Locad, dengan platform cross-border fulfillment-nya, memberikan dukungan penting bagi bisnis Indonesia dalam menavigasi regulasi ekspor ini dan memfasilitasi proses ekspor lintas batas.
Dengan memanfaatkan layanan fulfillment Indonesia dari Locad, bisnis Indonesia dapat mengoptimalkan proses ekspor mereka ke Thailand, menjaga kepuasan pelanggan dan memaksimalkan peluang di pasar ekspor Thailand.
Artikel ini telah menjabarkan secara mendalam tentang regulasi ekspor di Thailand dan bagaimana Locad dapat memainkan peran penting dalam membantu bisnis Indonesia untuk sukses di pasar ekspor Thailand. Dengan keahlian dan dukungan dari Locad, ekspansi bisnis di Thailand bukan hanya kemungkinan, tetapi juga bisa menjadi sukses besar.