Live shopping kini semakin diminati oleh banyak orang, sebab hal itu mampu meningkatan pengalaman belanja online mereka. Cari tahu cara live selling di bawah ini yuk!
Sebagai pemilik bisnis e-commerce di Asia Tenggara, Anda tahu betapa pentingnya mengikuti tren dan teknologi terkini untuk tetap bersaing di pasar saat ini. Dengan meningkatnya belanja online, menemukan cara untuk tampil beda dan memberikan pengalaman belanja yang luar biasa bagi pelanggan menjadi lebih penting sekarang.
Salah satu tren terkini dalam e-commerce adalah berjualan live, juga dikenal sebagai live shopping atau live streaming commerce. Berjualan live dilakukan dengan memamerkan produk dan berinteraksi dengan pelanggan secara real-time melalui siaran video langsung. Ini adalah tool yang kuat bagi perusahaan e-commerce yang ingin meningkatkan engagement pelanggan, meningkatkan penjualan dan pendapatan, serta memberikan pengalaman belanja yang lebih personal.
Menurut survei oleh Livestream, lebih dari 80% konsumen lebih suka menonton video langsung dari sebuah brand daripada membaca blog. Selain itu, laporan oleh Edge menemukan bahwa live streaming telah menjadi tool populer bagi platform e-commerce, yang menghasilkan peningkatan secara signifikan dalam nilai pasar dan nilai pesanan. Misalnya, platform di kawasan APAC melihat peningkatan nilai pasar sebesar 306% dan peningkatan nilai pesanan sebesar 115% hanya dari live streaming. Negara-negara seperti Vietnam dan Thailand menjadi pelopor dalam metode live stream, dengan banyak konsumen digital menggunakan live stream untuk melakukan pembelian online.
Berjualan live juga menarik bagi berbagai jenis pelanggan. Namun, dalam hal demografi, kelompok yang lebih muda (“Generasi Z” dan “millennials”) adalah “pionir” dan sering menjadi mayoritas konsumen berjualan live online. Namun, generasi yang lebih tua, seperti “Generasi X” dan baby boomer, juga mulai terbiasa berbelanja melalui berjualan live.
Di Filipina, berjualan live secara individu sangatlah populer di Facebook. Pakaian, seperti pakaian olahraga, produk kecantikan, dan barang rumah tangga, sering dijual melalui penjualan live. Penjual live individu seringkali dapat mendapatkan pengikut yang setia, terutama jika produk mereka memiliki kualitas yang sangat baik.
Mungkin tidak unik untuk Filipina, tetapi orang yang berjualan live telah menemukan sistem pemasaran untuk mendorong pelanggan untuk membeli. Bagian komentar pada halaman Live Facebook sering didominasi oleh komentar seperti “mine” atau “grab”. “Mine” berarti Anda mereservasi produk tersebut, dan jika tidak ada yang “grab” (mengambil), Anda dapat beranggapan bahwa produk tersebut akan dijual kepada Anda.
“Grab” berarti Anda membayar lebih untuk mendapatkan barang tersebut, bahkan jika ada juga yang memposting “mine” pada produk tersebut. Elemen kompetisi atau permainan seperti ini terbukti menjadi daya tarik bagi pelanggan di Filipina.
Artikel ini akan menjelajahi dasar-dasar berjualan live dan manfaatnya bagi perusahaan e-commerce dan pelanggan mereka. Kami juga akan memberikan tips dan praktik terbaik untuk mengimplementasikan berjualan live dalam bisnis e-commerce Anda, beserta contoh nyata dari kampanye berjualan live yang sukses. Jadi, mari kita mulai!
Apa itu Live Selling?
Berjualan live adalah fenomena yang relatif baru yang sedang menggebrak industri e-commerce. Metodenya adalah memamerkan produk dan berinteraksi dengan pelanggan secara real-time melalui siaran video langsung. Tapi apa sebenarnya artinya? Mari kita bahas.
Pengertian Live Selling
Berjualan live adalah satu bentuk e-commerce yang memungkinkan perusahaan untuk memamerkan produk mereka secara real-time melalui siaran video langsung. Hal ini memungkinkan pelanggan melihat produk dalam aksi, mengajukan pertanyaan, dan berinteraksi dengan penjual secara langsung.
Bagaimana Cara Live Selling Bekerja
Berjualan live biasanya terjadi di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, atau YouTube, meskipun beberapa platform e-commerce juga mulai memberikan fitur berjualan live.
Selama sesi berjualan live, penjual akan memamerkan produk mereka dan mendemonstrasikan cara kerjanya sambil menjawab pertanyaan dari pemirsa secara real-time.
Pelanggan kemudian dapat membeli tanpa perantara dari siaran langsung, seringkali dengan diskon khusus atau promosi yang ditawarkan secara eksklusif untuk pemirsa.
Perbandingan Antara Berjualan Live dan Berjualan Online Tradisional
Berbeda dengan berjualan online tradisional, berjualan live menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih menyeluruh dan interaktif.
Pelanggan dapat melihat produk dalam aksi, mengajukan pertanyaan, dan menerima umpan balik langsung dari penjual. Ini dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas pelanggan, meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Berikut adalah tabel perbandingan antara berjualan live dan berjualan online tradisional:
Contoh Kampanye Berjualan Live yang Sukses oleh Perusahaan E-commerce
Sudah banyak kampanye berjualan live yang sukses oleh perusahaan e-commerce di seluruh dunia.
Contohnya, raksasa e-commerce China, Alibaba, meluncurkan platform berjualan live pertamanya, Taobao Live, pada tahun 2016. Sejak saat itu, platform tersebut menjadi sangat populer. Dengan lebih dari 1 miliar daftar produk yang tersebar di 8 juta penjual, ada persaingan tinggi antara pedagang untuk mendapatkan perhatian pembeli. Pedagang dapat memilih antara iklan berbayar berdasarkan performa atau pemasangan iklan. Selain itu, Taobao memprediksi siaran langsung di platform mereka akan menghasilkan lebih dari 500 miliar transaksi penjualan.
Contoh lainnya adalah platform e-commerce Korea, Coupang, yang menggunakan berjualan live untuk mempromosikan produknya dan berinteraksi dengan pelanggan. Dilaporkan bahwa sesi berjualan live mereka menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 20% dibandingkan dengan metode berjualan online tradisional.
Selain itu, merek asal Filipina yang telah berhasil menggunakan berjualan secara live untuk mempromosikan produknya adalah Colourette Cosmetics. Perusahaan ini adalah brand kosmetik lokal yang fokus kepada produk makeup cruelty-free dan vegan-friendly.
Colourette Cosmetics mulai menggunakan metode berjualan secara live pada tahun 2020 sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 dan pembatasan pada saat itu. Perusahaan melihat berjualan secara live sebagai cara untuk terhubung dengan pelanggannya dan terus mempromosikan produknya meskipun dengan adanya pembatasan pada toko fisik dan event.
Sesi live selling brand tersebut berlangsung di Facebook dan Instagram dan dipandu oleh pendiri Colourette Cosmetics, Nina Ellaine Dizon. Selama sesi berlangsung, Nina memamerkan produk brandnya dan memberikan tutorial makeup sambil menjawab pertanyaan pemirsa secara real-time.
Sesi berjualan live merupakan suatu sukses yang besar bagi Colourette Cosmetics, dengan hanya beberapa sesi yang dapat menarik ribuan pemirsa dan secara signifikan meningkatkan penjualan. Perusahaan tersebut juga telah membangun komunitas pelanggan setia yang kuat melalui upaya berjualan livenya, dengan banyaknya pemirsa yang secara teratur menyaksikan sesi-sesi tersebut dan membeli produk.
Keuntungan live selling bagi perusahaan e-commerce dan pelanggannya
Berjualan secara live memberikan banyak manfaat bagi perusahaan e-commerce dan pelanggannya. Ini merupakan cara baru yang menarik bagi perusahaan untuk mempromosikan produk dan meningkatkan penjualan. Bagi pelanggan, cara ini memberikan pengalaman berbelanja yang lebih lengkap dan personal, yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
Di musim liburan ini, tingkatkan penjualan dengan meningkatkan logistik e-commerce. Musim liburan ini adalah saatnya bergembira, memberi hadiah, dan berbahagia. Sebagai e-commerce… Baca Selengkapnya
Menurut laporan dari Coresight Research, berjualan secara live juga dapat menghasilkan tingkat konversi dan nilai pesanan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode penjualan online tradisional. Berikut adalah beberapa manfaat berjualan live.
1. Menavigasi dan meneliti produk
Berjualan secara live seringkali mengakibatkan pelanggan menjadi merasa tidak perlu untuk membaca atau menavigasi deskripsi produk, fitur produk, dll., karena penjual yang akan melakukan itu. Pelanggan dapat memperoleh umpan balik langsung atau menanyakan tentang brand dan informasi lainnya.
Indahnya berjualan secara live adalah pelanggan (dalam siaran Facebook Live, misalnya) yang juga dapat merasakan mereka seakan terlibat dalam suatu “komunitas” karena mereka dapat membahas produk saat sesi sedang berlangsung. Elemen sosial ini jarang terjadi di toko fisik kecuali jika Anda berbelanja bersama teman atau keluarga.
Audiens juga dapat melihat bagaimana produk atau item terlihat secara real-time. Audiens melihat seseorang melihat produk, bukan hanya foto yang mungkin difilter atau diedit. Pengalaman berbelanja dapat terasa lebih “autentik”. Penjual seringkali mendemonstrasikan dan menjelaskan produk secara detail. Sebuah keterangan foto sederhana mungkin tidak cukup bagi banyak pembeli.
2. Pemasaran digital yang mudah
Untuk pemasaran, platform media sosial seperti Facebook dan Instagram biasanya memperbolehkan penjual untuk memberikan tautan langsung ke dalam sesi live sehingga dapat memaksimalkan jangkauan mereka untuk menarik lebih banyak pemirsa dan menghasilkan lebih banyak penjualan. Pemberian tag produk juga diperbolehkan, mencapai tujuan yang sama yaitu pelanggan dapat ikut sesi live dengan sekali klik tautan.
Dari perspektif pemasaran, berjualan secara live dapat lebih menghemat biaya dibandingkan dengan iklan tradisional. Anda mungkin masih memerlukan bantuan besar dari iklan Facebook, tetapi jika Anda memutuskan untuk berjualan secara live dan Anda memiliki pengikut yang substansial, pasti akan ada pemirsa yang turut serta siaran langsung Anda.
3. Konten video yang efektif untuk platform media sosial
Berjualan live secara teknis adalah merupakan konten video. Untungnya bagi penjual, konten video live ini enam kali lebih efektif dalam hal “jangkauan” dibandingkan dengan posting media sosial lainnya.
Berjualan live, digabungkan dengan pemasaran digital, memiliki semua “sinyal” atau “poin” yang tepat yang dicari oleh platform media sosial. Berjualan secara live seringkali lebih efektif daripada kampanye iklan tradisional karena platform media sosial mendorong konten video ini kepada sebanyak mungkin calon pelanggan.
Siaran langsung juga memberikan otentisitas kepada produk, dan pelanggan cenderung membeli dari orang-orang yang mereka sukai. Video penjualan live ini memiliki waktu tampilan rata-rata tiga kali lebih lama daripada video yang direkam di awal. Laporan industri menyatakan semakin lama sebuah video (penjualan live atau siaran live) dapat membuat seseorang berpartisipasi, semakin besar kemungkinan pelanggan akan membeli.
4. Membangun kepercayaan
Berjualan live juga dapat membangun banyak “bukti sosial”. Pelanggan akan sering melihat komentar, “share,” dan “like,” yang dapat membangun kepercayaan. Berjualan secara live juga dapat menciptakan perasaan terdesak. Penjual dapat menyisipkan “penawaran waktu terbatas” pada sebuah produk. Rasa terdesak ditambah dengan postingan media sosial yang tradisional atau iklan seringkali menghasilkan konversi penjualan yang lebih besar. Lagi pula, persaingan dengan konsumen lain seringkali meningkatkan penjualan.
Meskipun bergantung pada penjual, video-video live ini juga bisa menghibur, dan seringkali, konsumen tidak merasa dipaksa untuk membeli suatu produk tertentu. Berbelanja menjadi menyenangkan jika dibandingkan dengan pengalaman berbelanja yang menimbulkan stres atau kecemasan.
Bagaimana Live Shopping Meningkatkan Pengalaman Belanja Online?
Berjualan secara live merupakan lebih dari sekadar tren; ini adalah tool yang secara signifikan dapat meningkatkan pengalaman belanja online bagi pelanggan. Bagian ini akan menjelaskan bagaimana berjualan secara live dapat meningkatkan engagement dan kepercayaan pelanggan, meningkatkan penjualan dan pendapatan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
Engagement dan Kepercayaan Pelanggan yang Meningkat
Membangun hubungan personal dengan pelanggan adalah kunci dalam membangun kepercayaan dan loyalitas. Penjualan live memberikan kesempatan unik bagi perusahaan e-commerce untuk menciptakan hubungan personal dengan pelanggan mereka secara real time. Dengan berinteraksi dengan pelanggan selama sesi berjualan live, perusahaan dapat memperlihatkan produk mereka, memberikan saran, dan menjawab pertanyaan, yang dapat membangun kepercayaan dan membentuk suatu hubungan.
Menurut sebuah studi oleh Livestream, 87% pelanggan yang menonton live streaming cenderung akan membeli produk. Hal ini menekankan pentingnya membangun hubungan personal dengan pelanggan melalui berjualan live.
Untuk meningkatkan engagement pelanggan selama berjualan live, perusahaan e-commerce harus fokus dalam menciptakan perasaan kebersamaan dan interaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong pelanggan untuk mengajukan pertanyaan, merespons komentar secara real-time, juga membuat jajak pendapat dan kuis interaktif.
Penjualan dan Pendapatan yang Lebih Meningkat
Berjualan secara live dapat berdampak signifikan pada tingkat konversi penjualan. Menurut laporan McKinsey, berjualan live dapat meningkatkan tingkat konversi penjualan hingga 30%.
Menciptakan perasaan terdesak dan persepsi kelangkaan selama berjualan live juga dapat membantu meningkatkan penjualan. Penawaran dengan waktu terbatas dan penawaran eksklusif dapat menciptakan perasaan terdesak sehingga mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.
Untuk memaksimalkan pendapatan selama berjualan live, perusahaan e-commerce harus menawarkan berbagai produk, menyoroti manfaat dan fitur masing-masing produk, dan memberikan penawaran serta diskon eksklusif.
Meningkatnya Kepuasan Pelanggan
Berjualan live juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik. Dengan berinteraksi dengan pelanggan secara real-time, perusahaan e-commerce dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, menjawab pertanyaan, dan mengatasi kekhawatiran, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Interaksi secara live dengan pelanggan juga memungkinkan perusahaan e-commerce untuk menerima umpan balik langsung tentang suatu produk, layanan, dan pengalaman belanja secara keseluruhan, yang dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dalam jangka panjang.
Untuk memastikan kepuasan pelanggan selama berjualan live, perusahaan e-commerce harus menyediakan deskripsi produk yang jelas dan akurat, memberikan pengalaman checkout yang lancar, dan memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Bagaimana Cara Mengimplementasikan Live Selling di E-commerce?
Berjualan live dapat mengubah secara revolusioner cara perusahaan e-commerce menjual produk mereka. Namun, untuk memanfaatkan berjualan secara live, adalah penting untuk memiliki strategi yang direncanakan dan dijalankan dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah mengimplementasikan dengan baik berjualan secara live di bisnis e-commerce Anda:
Memilih Platform yang Tepat untuk Berjualan secara Live
Sebelum terjun ke penjualan live, memilih platform yang tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda sangatlah penting. Berbagai platform tersedia untuk berjualan secara live, termasuk platform media sosial seperti Facebook, TikTok, dan Instagram, serta platform yang memang khusus untuk berjualan live seperti LiveStream dan ShopShops. Ketika memilih platform, pertimbangkan faktor seperti audiens target, jenis produk yang dijual, dan anggaran untuk kampanye.
Secara rinci, berikut adalah langkah-langkah untuk memilih platform yang tepat untuk berjualan secara live:
- Lakukan penelitian dan bandingkan berbagai platform penjualan live sebelum memilih yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
- Pertimbangkan audiens yang Anda targetkan dan jenis produk yang Anda jual saat memilih platform.
- Cari platform yang memungkinkan Anda melihat metrik seperti tingkat engagement dan tingkat konversi dengan mudah.
Perencanaan dan Pelaksanaan Kampanye Penjualan Live yang Sukses
Perencanaan adalah kunci keberhasilan setiap kampanye pemasaran, termasuk penjualan live. Sebelum memulai kampanye penjualan live, penting untuk menentukan tujuan Anda, mengidentifikasi audiens target Anda, dan merencanakan konten dan logistik kampanye. Kampanye penjualan live yang dijalankan dengan baik harus mencakup pembawa acara yang menarik, demonstrasi produk, penawaran khusus, dan sesi tanya jawab interaktif dengan pemirsa.
Secara rinci, berikut adalah langkah-langkah untuk merencanakan dan melaksanakan kampanye Penjualan Live yang sukses:
- Tentukan tujuan dan identifikasi audiens target Anda sebelum merencanakan kampanye.
- Rencanakan konten dan logistik kampanye, termasuk produk yang akan Anda perlihatkan, durasi live stream, dan pembawa acara atau influencer yang akan Anda ikut sertakan.
- Untuk menjaga minat dan engagement penonton, ikut sertakan pembawa acara, demonstrasi produk, penawaran khusus, dan sesi tanya jawab interaktif yang menarik.
Praktik Terbaik untuk Live Shopping di E-commerce
Untuk menciptakan konten penjualan live yang menarik dan efektif, adalah penting untuk mengikuti praktik terbaik. Praktik terbaik ini meliputi memilih pembawa acara atau influencer yang tepat, memperlihatkan produk Anda dengan menarik, menciptakan perasaan terdesak dan persepsi kelangkaan, dan berinteraksi dengan pemirsa melalui sesi tanya jawab dan pembagian hadiah. Penting juga untuk mengukur keberhasilan kampanye penjualan live Anda melalui metrik seperti tingkat engagement, tingkat konversi, dan pendapatan yang dihasilkan.
Secara rinci, berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk berjualan secara live:
- Pilih pembawa acara atau influencer yang memiliki hubungan kuat dengan audiens target Anda dan memiliki pengetahuan tentang produk Anda.
- Perlihatkan produk Anda dengan menarik menggunakan visual yang berkualitas tinggi dan demonstrasi.
- Ciptakan perasaan terdesak dan konsep kelangkaan dengan memberikan penawaran dengan batas waktu dan menekankan eksklusivitas pengalaman penjualan live.
- Berinteraksi dengan pemirsa melalui sesi tanya jawab dan pembagian hadiah untuk membangun rasa kebersamaan dan loyalitas.
- Ukur keberhasilan kampanye penjualan live Anda dengan melihat metrik seperti tingkat engagement, tingkat konversi, dan pendapatan yang dihasilkan. Gunakan data ini untuk mengoptimalkan kampanye Anda yang akan datang.
Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk ini, Anda dapat mengimplementasikan kampanye penjualan live yang sukses yang dapat meningkatkan penjualan, membangun hubungan dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mengimplementasikan penjualan live dalam bisnis e-commerce Anda awalnya mungkin akan terasa menakutkan. Namun, dengan perencanaan yang tepat, pelaksanaan yang baik, dan praktik terbaik, dapat menjadi tool yang kuat untuk meningkatkan penjualan, membangun hubungan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Berjualan secara live telah terbukti menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk banyak perusahaan e-commerce, terutama di Asia Tenggara. Mari kita lihat beberapa studi kasus kampanye penjualan live yang sukses dari brand-brand terkenal dan bagaimana mereka melakukannya.
Studi Kasus Live Selling yang Populer dari Pasar Asia Tenggara
Mari kita lihat beberapa studi kasus kampanye penjualan live yang sukses dari brand-brand terkenal dan bagaimana mereka melakukannya.
Contoh Kampanye Penjualan Live yang Sukses
Shopee Live
Shopee adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dengan keberadaan yang kuat di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Kampanye penjualan live mereka, yang dikenal sebagai Shopee Live, menjadi sangat sukses dalam menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Selama 12.12 Birthday Sale mereka pada tahun 2022, Shopee Live menghasilkan lebih dari 2 miliar tayangan di seluruh kawasan, dan fitur live-streaming di aplikasi berkontribusi 25% dari total pesanan selama penjualan. Mereka menggunakan pembawa acara yang populer dan influencer untuk menghidupkan suasana, memberikan penawaran eksklusif, dan menjawab pertanyaan pelanggan secara langsung. Melalui kampanye Shopee Live, Shopee berhasil menciptakan pengalaman belanja yang interaktif dan menyenangkan bagi pelanggan mereka, yang membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan.
Lazlive
Lazada adalah salah satu platform e-commerce utama di Asia Tenggara, dengan kehadiran di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kampanye penjualan live Lazada, yang disebut LazLive, juga sangat sukses dalam menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Selama Festival Belanja 11.11 mereka pada tahun 2022, LazLive ditonton lebih dari 1,5 miliar kali dan berkontribusi 30% dari total pesanan selama penjualan.
Pelajaran yang Bisa Diambil dari Studi Kasus
Berikut adalah beberapa pelajaran penting untuk penjualan live dari brand-brand e-commerce yang sukses:
Membangun Komunitas Online yang Kuat – Shopee dan Lazada telah membangun komunitas online yang kuat dengan melibatkan pelanggan mereka dan menciptakan rasa komunitas melalui kampanye penjualan live mereka. Mereka menggunakan penjualan live untuk terhubung dengan pelanggan mereka, membangun kepercayaan, dan menjalin hubungan yang personal.
Memberikan Penawaran dan Diskon Eksklusif – Strategi umum lain yang digunakan oleh Shopee dan Lazada adalah memberikan penawaran dan diskon eksklusif selama kampanye penjualan live mereka. Hal ini menciptakan perasaan terdesak dan konsep kelangkaan di antara pelanggan, mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
Membuat Konten yang Menarik – Membuat konten yang menarik dan menghibur sangatlah penting untuk kesuksesan kampanye penjualan live. Baik Shopee maupun Lazada menggunakan berbagai taktik untuk menjaga engagement audiens, seperti permainan interaktif, penampilan selebriti, dan demonstrasi produk.
Memanfaatkan Pengaruh Influencer – Kedua platform e-commerce juga memanfaatkan kekuatan influencer untuk mempromosikan kampanye penjualan live mereka. Mereka bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengikut banyak dan kehadiran kuat di media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan jangkauan kampanye mereka.
Tantangan dan Solusi dalam Live Selling
Berjualan secara live adalah konsep yang relatif baru, dan seperti halnya dengan setiap gagasan baru, ada tantangan yang harus dihadapi.
Dalam bagian ini, kita akan membahas beberapa tantangan umum yang dihadapi oleh perusahaan e-commerce selama berjualan live dan solusi untuk mengatasinya.
Tantangan umum yang dihadapi perusahaan e-commerce selama Live selling
- Kesulitan teknis: Salah satu tantangan terbesar dalam berjualan live adalah aspek teknisnya. Ini membutuhkan koneksi internet yang stabil, kamera berkualitas baik, dan peralatan lainnya. Masalah teknis seperti konektivitas internet yang buruk atau kerusakan kamera dapat mempengaruhi kualitas siaran dan dampak pengalaman menonton pelanggan.
- Kurangnya engagement dari pelanggan: Meskipun penjualan live adalah cara belanja yang lebih interaktif dan menarik, ada kalanya pelanggan kehilangan minat selama siaran. Hal ini bisa disebabkan oleh konten yang kurang menarik, penawaran yang tidak menarik, atau bahkan keterampilan presentasi yang buruk dari pembawa acara.
- Rendahnya tingkat konversi penjualan: Tujuan utama penjualan live adalah menghasilkan pendapatan. Namun, ada kemungkinan tingkat konversi penjualan selama penjualan live lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penawaran yang tidak menarik, keterampilan presentasi yang buruk, atau bahkan kurangnya urgensi.
Solusi yang Bisa Diterapkan
1. Solusi teknis untuk berjualan live: Untuk menghindari kesulitan teknis, perusahaan e-commerce dapat berinvestasi dalam peralatan dan perangkat lunak berkualitas tinggi untuk menangani siaran langsung. Mereka juga dapat melakukan simulasi teknis untuk memastikan segalanya berjalan lancar sebelum siaran langsung.
2. Tips untuk meningkatkan engagement pelanggan: Perusahaan e-commerce dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan menyediakan:
- Konten interaktif
- Penawaran eksklusif dan hadiah selama siaran
- Engagement aktif: Anda juga dapat berinteraksi dengan pelanggan dengan merespons komentar dan menanggapi masalah mereka selama siaran.
3. Engagement aktif: Anda juga dapat berinteraksi dengan pelanggan dengan merespons komentar dan menanggapi masalah mereka selama siaran.
- Penawaran berbatas waktu atau diskon eksklusif yang menciptakan perasaan terdesak.
- Anda juga dapat meningkatkan keterampilan presentasi dengan memiliki pembawa acara yang terlatih dengan baik yang dapat secara efektif memamerkan produk Anda dan berkomunikasi dengan lebih baik dengan audiens Anda.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, berjualan secara live telah merevolusi cara perusahaan e-commerce terhubung dengan pelanggan mereka, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan memanfaatkan kekuatan video live, bisnis e-commerce di Asia Tenggara memiliki kesempatan unik untuk lebih menonjol dari kompetisinya dan meningkatkan penjualan online mereka.
Solusi pengiriman dan logistik canggih Locad dirancang untuk membantu bisnis e-commerce menyederhanakan operasional mereka dan agar berhasil dalam dunia ritel online yang cepat, sehingga menjadi mitra yang sempurna untuk bisnis yang ingin menerapkan strategi penjualan live. Pesan demo hari ini.
Temukan platform. Menemukan platform sangat penting dalam berjualan live. Meskipun ada banyak platform populer, perusahaan e-commerce perlu memilih platform yang memiliki potensi paling besar untuk menjangkau audiens target.
Misalnya, berjualan pakaian fashion untuk remaja secara live mungkin lebih efektif jika dilakukan melalui Instagram atau TikTok. Kelompok yang lebih muda juga cenderung menggunakan Twitch.
Jika Anda memiliki berbagai macam produk, menggunakan Facebook Live mungkin menjadi platform terbaik untuk Anda. Ada banyak grup Facebook yang bisa Anda targetkan, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, iklan Facebook dapat meningkatkan kehadiran media sosial Anda.
Tidak ada yang bisa menghentikan perusahaan e-commerce untuk menggunakan beberapa platform, dan kuncinya adalah menemukan mana yang akan bekerja untuk Anda dan brand Anda.
Latih live selling Anda. Setelah memilih platform Anda, langkah berikutnya adalah mengasah kemampuan penjualan live Anda melalui latihan. Latihan dapat diaplikasikan baik untuk perusahaan e-commerce besar maupun penjual individu karena keduanya akan menggunakan orang di depan kamera untuk melakukan penjualan. Anda dapat berlatih sebelumnya, menggunakan isyarat visual, teleprompter, kartu petunjuk, asisten, dll. untuk membuat berjualan secara live lebih menarik dan lebih informatif bagi audiens Anda. Siapkan dan atur barang dagangan Anda sebelumnya.
Banyak penjual individu seringkali tidak memerlukan aplikasi khusus atau alat perangkat lunak saat berjualan live, karena prosesnya bisa jadi jelas atau kurang jelas: Konsumen membeli barang, berkomunikasi dengan penjual melalui pesan pribadi, menyetujui metode pembayaran, dan pengaturan pengiriman, dll. Namun, penjual e-commerce juga dapat menggunakan tool untuk mengotomatiskan seluruh proses tersebut – mulai dari penjualan, penagihan, akses seluler, checkout, pembayaran, pengiriman, dll.
Uji koneksi Anda. Tidak ada yang lebih membuat frustrasi lagi daripada terputus dari internet saat melakukan penjualan live. Hal ini mungkin tidak lagi menjadi masalah di banyak pasar atau negara, tetapi kehilangan koneksi internet masih bisa menjadi masalah. Memiliki koneksi internet yang dapat diandalkan (lebih baik lagi koneksi serat optik) sangat penting. Namun, memiliki akses mobile data cadangan, sebagai jaminan, mungkin juga diperlukan.
Buatlah menyenangkan, cepat, dan menarik. Konsumen online tidak punya waktu atau kesabaran untuk duduk melalui sesi penjualan yang membosankan, jadi menjaga live selling menyenangkan dan cepat dapat menguntungkan. Ingatlah bahwa audiens Anda bisa pergi kapan saja dan tidak dipaksa untuk tetap di siaran langsung, jadi memiliki seseorang yang bisa membuat live selling menarik dan cepat dapat sangat membantu. Penjual langsung yang dapat berinteraksi dengan pelanggan online juga lebih disukai, meskipun ini bisa sulit.
Nah, ini ada informasi yang penting: Dikatakan bahwa acara penjualan live selama 10 hingga 30 menit sangatlah efektif. Namun, ini bukan sesuatu yang pasti, bahkan beberapa perusahaan besar seringkali melakukan streaming selama satu jam atau lebih. Hal ini akan bergantung pada audiens Anda, jadi kuncinya adalah mengidentifikasi apa yang diinginkan sebagian besar pelanggan Anda.
Bersabarlah. Seperti kebanyakan alat bisnis, membangun audiens yang substansial melalui live selling adalah proses bertahap, oleh karena itu, bersabar dan terus belajar.
Kenali audiens Anda, cari tahu apa yang mereka sukai, buat promosi dan skema “penawaran terbatas”, berinteraksi, sering berjualan secara live, dan bersabarlah menunggu hasil.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa itu berjualan live dalam e-commerce?
Berjualan live merujuk pada penggunaan siaran video langsung untuk memperlihatkan dan mempromosikan produk kepada pelanggan secara real-time. Metode ini memungkinkan pelanggan terlibat dengan brand dan mengajukan pertanyaan sebelum melakukan pembelian.
Bagaimana berjualan live berbeda dari e-commerce tradisional?
E-commerce tradisional melibatkan daftar produk dan deskripsi yang statis, sedangkan berjualan secara live memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik bagi pelanggan. Berjualan secara live juga memungkinkan interaksi secara real-time antara penjual dan pelanggan.
Apa manfaat berjualan live bagi perusahaan e-commerce?
Berjualan secara live dapat meningkatkan engagement dan kepercayaan pelanggan, meningkatkan tingkat konversi penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ini juga memberikan platform bagi perusahaan e-commerce untuk memperlihatkan produk dan kepribadian brand secara lebih personal dan interaktif.
Platform apa yang bisa saya gunakan untuk berjualan live?
Beberapa platform yang populer untuk berjualan secara live termasuk Facebook Live, Instagram Live, dan TikTok Live. Perusahaan e-commerce sebaiknya memilih platform yang paling sesuai dengan audiens target dan tujuan pemasaran mereka.
Bagaimana cara mengukur kesuksesan kampanye penjualan live?
Perusahaan e-commerce dapat mengukur kesuksesan kampanye penjualan live dengan melihat metrik seperti jumlah penayangan, engagement, dan tingkat konversi penjualan. Mereka juga dapat mengumpulkan umpan balik pelanggan dan menggunakannya untuk meningkatkan kampanye di masa depan.